Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERPEN}: SESEORANG YANG MENGALAMI PERISTIWA PEMBAJAKAN KERETA API, TIDAK TAHU APA YANG HARUS DIPERBUAT DAN BEBERAPA KALI DITODONGKAN SENJATA

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Disclaimer : Cerita ini hanya bersifat fiktif,apabila ada kesamaan nama,tempat hanyalah ketidaksengajaan, semata mata hanya dibuat untuk hiburan.



  CERITA KERETA API

Hai, Namaku Rina, usiaku saat ini 15 tahun. Aku bersekolah di SMP X Surabaya. Aku tinggal bersama ayah dan ibu tiriku, ayah dan ibu kandungku telah lama berpisah dan hak asuh jatuh pada ayahku. Kami tinggal di kawasan Gubeng kertajaya, dekat sekali dengan stasiun Surabaya Gubeng. Setiap hari sering terdengar semboyan 35 {klakson kereta api}. Ya.....jaraknya cukup dekat dari rumahku sehingga aku sering melihat kereta api yang berdinas kala sore hari, lama kelamaan aku semakin suka dengan armada transportasi satu itu yaitu kereta api.

Setiap hari aku melakukan banyak hal, keseharianku berupa menyapu, mengepel, mengelap meja, mencuci baju,mencuci piring, menyetrika baju, mendaki gunung, melewati lembah, sungai sungai yang mengalir ke samudra........eh.Yang jelas, untuk anak seusiaku pekerjaan rumah yang banyak itu akan terasa berat. Aku selalu kesal dengan ibu tiriku, ibu tiriku bernama Stefani. Sama yang seperti dikatakan oleh pujangga lama, ibu tiri memang selalu jahat. Rambut yang bersemir coklat, gigi berbehel, kulit glowing hasil skincare, dan lebih suka sosmed daripada mengurus pekerjaan rumah. Beliau sering memarahiku kadang tanpa sebab ,kali ini aku dimarahi karena lupa membuka gorden kamar.

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/jalur-kereta-api-rel-kereta-api-480466/


Menanggapi hal itu,ayahku hanya diam saja.Tidak mengerti anaknya yang selalu dimarahi,kadang bila sang ibu tiri emosi,aku mendapat tamparan atau cubitan keras. Memang kekerasan seperti ini harusnya kulaporkan, akan tetapi tidak ada bukti yang kuat. Setiap kali mendapat kekerasan,aku langsung mengadukan hal ini kepada ayahku, Umur ayah lebih tua 10 tahun daripada ibu tiriku. Meskipun demikian, beliau selalu tunduk dan menuruti apa kata ibu tiriku.

Hari ini aku merasa  sangat senang,bukan karena kambingku melahirkan. Akan tetapi menurut ramalan zodiak, hari ini adalah hari keberuntunganku. Wajar aku masih percaya hal begituan,karena masa remaja merupakan masa masa pencarian identitas, masa dimana kami menelusuri bakat dan minat kita. Dan masa dimana kita merasakan apa itu CINTA. Ketika di sekolah, seperti biasanya aku menyendiri di pojok kelas untuk memakan bekal. Aku tidak memilikki sejumlah uang untuk membeli makanan di kantin, jadi kuputuskan untuk membawa bekal sendiri. Ketika setelah selesai makan bekal, terkejutlah aku............

Laki laki yang menjadi kembang kelas di kelasku tiba tiba menghampiriku, laki laki itu bernama Riko. Kemudian ia merendahkan lututnya dan memberikan sekuntum mawar sambil berkata, jadilah kekasihku maka dunia akan lebih indah. Sontak seisi kelas gempar, aku kaget sambil menutup mulutku dengan tangan, seakan tidak percaya akan hal ini, dan dengan spontan aku menjawab IYA. Seisi kelas langsung ramai saat itu ,terlebih dia adalah salah satu murid berprestasi di klub basket, parasnya tampan keturunan eropa, dan sering juara kelas. Tiba tiba ia bangkit berdiri sambil berkata "tapi boong" kemudian tertawa. Sontak seisi kelas ramai dengan tawaan. Aku merasa dipermalukan, tak kusangka dia memilikki kelakuan seperti itu.

Aku pun menangis di kamar mandi sambil ditemani sahabatku satu satunya, Indah. Indah berusaha menenangkan aku. Dia benar benar menyesali dan mengutuk perbuatan Riko, kami pun kembali ke kelas sambil memikirkan tindakan Riko yang mempermalukanku tadi. Dari sini aku belajar, untuk tidak mengambil keputusan secepatnya. Sepulang sekolah, aku langsung berganti baju dan memutuskan untuk memasak hidangan makan malam nanti. Di rumah, aku masih kepikiran akan hal itu. MENGAPA AKU LANGSUNG MENGAMBIL KEPUTUSAN, SEMENTARA AKU MASIH BELUM MENGENALNYA LEBIH DALAM. Sangking lamanya melamun aku mulai sadar bahwa tempe yang kugoreng tadi ternyata gosong. Aku terkejut, bisa bisa bu fani akan marah melihat tempe gosong. Dan benar terjadi, sesaat kemudian bu fani pergi ke dapur karena mencium aroma gosong.

PRAAAAKK..........Aku kembali ditampar, kali ini aku ditampar dengan spatula yang masih panas, rasa panas serta nyeri melukai pipiku, aku terduduk dan kemudian menangis. Di sisi lain ayah datang dan berusaha membelaku. Kemudian bu fani mengancam, kalau ayahku masih terus membela diriku, kami semua akan diusir. Mengingat rumah yang kutempati saat ini merupakan rumah ayah yang sudah dibalik nama oleh bu fani tanpa sepengetahuan ayah. Ayah bingung harus berbuat apa. Malam itu, selesai makan malam aku masuk ke kamarku dan menyiapkan barang barangku. 

Aku akan pergi dari sini karena sudah tidak kuat dengan kelakuan bu fani, entah mau kemana. Tampak ayah masih berbincang dengan bu fani atas kejadian tadi. Rasanya meninggalkan ayah tercinta sangatlah sulit, tapi terpaksa aku melakukannya. Aku meninggalkan secarik surat permohonan maaf yang kutinggalkan di atas meja belajar dan keluar lewat jendela. Sambil menangis, aku berjalan menyusuri gelapnya jalan kampung sambil membayangkan ayah nanti. Dengan modal uang Rp 200.00, aku nekat untuk pergi meninggalkan keluargaku.

Aku tiba didepan Stasiun Surabaya Gubeng, kali ini kumantapkan hatiku untuk pergi menggunakan kereta api. Karena selama ini kereta api merupakan moda transportasi andalan masyarakat yang murah, serta menyenangkan. Aku membeli tiket kereta api Turangga tujuan Stasiun Bandung dengan sistem go show {dadakan} kayak tahu bulat ajah   :D. Kereta dilangsir di jalur 4 dan berangkat sekitar pukul 20.00 WIB. Di dalam kereta, terbesit apa tujuanku pergi dari rumah ini. Rencananya aku akan bekerja serabutan di Kota Bandung sekalipun yang harus kulakukan adalah pekerjaan laki laki. Di dalam kereta aku menulis memo tentang pengalamanku hari ini.Tak lama kemudian aku tertidur pulas  zzzzzzzz.

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/
kereta-api-jembatan-transportasi-1209291/


Pukul 24.00 WIB aku terbangun, bukan aku mimpi terkencing ataupun mimpi kenangan mantan..........D: melainkan aku terbangun karena lapar. Lekas aku bangun dan cuci muka di toilet. Setelah cuci muka,aku bergegas ke gerbong makan yang letaknya di gerbong nomor 7. Tampak asap kereta yang masuk melalui celah ventilasi, rupanya kereta sudah sampai terowongan Ijo. Konon di terowongan ini ada makam pahlawan pejuang kemerdekaan, dan kira kira butuh waktu yang lama lagi untuk sampai ke Bandung.

Aku memesan nasi goreng dan duduk di dekat jendela gerbong makan. Kulihat HP ku penuh dengan missed call ayahku. Rupanya beliau cemas karena aku kabur dari rumah, di sisi lain beliau mengancam bahwa dunia luar tidak seindah yang dibayangkan. Aahhh....bodo amat,aku sekarang telah mantap untuk pergi dan meninggalkan mereka.

Setelah nasi gorengku datang, aku menyantapnya. Harganya cukup mahal, akan tetapi cukup bagiku untuk menghilangkan rasa lapar. Kemudian duduklah seorang wanita bercadar biru, mulutnya tertutup, akan tetapi aku bisa merasakan wanita itu tersenyum padaku. Kulit keningnya yang belang kehitaman akibat kerudung dan tanda lahir yang ada pada pangkal hidung membuatku teringat akan seseorang. Ya........ibu kandungku, beliau memilikki ciri yang sama dengan wanita di depanku dan beliau selalu memakai cadar. Di belakang wanita itu, duduk seorang pria tinggi besar berkacamata hitam dan seseorang yang gemuk dengan membawa koper. Tapi bagiku, hal itu bukan perkara yang mencurigakan. Justru penampilan seperti itu membuat mereka tampak seperti detektif.

Setelah makan, aku kembali ke kursiku. Aku mendengarkan lagu one direction sambil memakan sebuah roti. Tampaknya kereta berhenti di Stasiun Sumpiuh untuk bersilang dengan kereta api Sawunggalih. Akhirnya, kereta api pun di berangkatkan. Duaaarrrr..........terdengar suara tembakan dari gerbong makan. Aku langsung kaget saat mendengar hal itu, disamping itu para kondektur dan prami berlarian menuju ke gerbong belakang untuk melihat situasi. Setelah itu munculah sekumpulan orang yang memakai kacamata hitam tadi, berkalungkan sorban, serta menodongkan AK 47 ke kondektur, dia minta untuk dibawa ke kabin masinis. Tak lama kemudian, terdengarlah bunyi pengumuman 

"Kami berhasil membajak kereta kalian,untuk itu jangan panik,kami hanya minta tebusan senilai dua milyar rupiah, berikan pada stasiun berikutnya dan jangan ada yang melapor pihak berwajib, kalau kalian melapor, anggotaku takakan segan menembak kalian."

DUAAAARRRR.........bunyi pistol bergelegar, rupanya anggota itu menembak orang yang dari tadi bertelefon. Kami semua ketakutan, dalam satu gerbong ada satu anggota kriminal bersenjata yang menjaga. Kami kebingungan, apa yang harus aku bersama penumpang lain lakukan, aku terus memegangi HP dan tiba tiba anggota itu menodongkan pistol ke kepalaku. Aku shock saat itu, aku hanya bisa berdoa bagaimana hidupku nanti, bagaimana kedua orang tuaku sambil meneteskan air mata.


BERSAMBUNG KE PART 2

Post a Comment

0 Comments

close
Banner iklan disini