Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERPEN}: SESEORANG YANG MENGALAMI PROBLEMATIKA ATAS PEKERJAANNYA SEBAGAI PENABUH GENDANG

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

  Disclaimer : Cerita ini mungkin perlu bimbingan orang tua karena ada hal yang mungkin dianggap tabu, Cerita ini tidak bermaksud untuk memojokkan sesuatu, apabila ada kesamaan nama,tempat hanyalah kebetulan sengaja.


DIBALIK BALADA MELODI

TARIK SIS..........SEMONGKO............. Yah itulah kata kata yang terdengar olehku setiap hari ketika berada di sekolah, ataupun sekedar nongki bersama rekan rekan. Semenjak lagu itu viral, kini banyak yang suka mendengar dangdut. Entahlah, yang jelas banyak sekali orang yang hanya mengikuti arus trend saja. Tidak paham apa arti sebenarnya dangdut itu, bagaimana lagu dangdut itu dapat berfungsi sebagai media penyebaran ekspresi. Terkadang aku ditegur oleh temanku,mengapa kamu tidak mengikuti trend ?. Gimana mau ikuti trend wong setiap hari sudah terbiasa dengan itu......................D:

Namaku Aldi, selain bersekolah aku juga menjadi penabuh gendang di OM {Orkes Melayu}SINDHANG LAUT. Di orkes aku sering disapa dengan Mas Bono, aku juga merangkap sebagai penggebuk drum waktu ketika ada melodi yang pas untuk bermain drum. Aku rasa hal itu tidak membebani sekolahku, bukan berarti aku memanas manasi kalian untuk bersekolah sambil bekerja, akan tetapi kebiasaanku kali ini membuatku senang dan lumayan cinta akan pekerjaan ini. Walaupun ada yang bicara pekerjaan ini haram, aku tetap melakukannya karena sudah di zona nyamanku selagi tidak melanggar aturan hukum dan agama.


Setelah aku pulang sekolah, aku mengerjakan tugas di sore hari, dan kembali manggung di malam harinya. Aku dibayar Rp 60.000 di setiap manggungnya, dan pastinya uang segitu suduh cukup bagiku. Kedua orang tuaku telah bercerai dan aku saat ini tinggal bersama adik dan nenekku, nenekku yang hanya pensiunan guru juga semakin tua. Apabila menjagakan gaji pensiunan serasa tidak mungkin mengingat kebutuhanku dan adikku semakin banyak, jadi kuputuskan untuk bekerja sebagai penabuh gendang. 

Nenek selalu mendukungku, walaupun aku hanyalah sebagai penabuh gendang, asal aku bisa membagi waktu antara sekolah dengan pekerjaanku. Aku ingin memberangkatkan nenekku umroh, setiap hari aku selalu menyisihkan uang senilai Rp 10.000. Walau yang pasti umroh itu memerlukan uang yang tidak sedikit, akan tetapi aku akan berusaha demi apapun juga.

Pagi itu ketika di sekolah, aku menyelesaikan pelajaran dengan baik. Ketika waktu istirahat, aku mulai menyantap bekalku di pojokan kelas. Disaat yang lain pergi ke kantin, aku memutuskan untuk membawa bekal sendiri. Tooohhhh......... juga hemat dan mengenyangkan. BRUUUAAKKK............seseorang menendang tempat makanku sehingga makananku jatuh berhamburan, rupanya ialah Bagus. Siswa paling brengsek dan sok terkenal di sekolah ini, aku berusaha menanyakan alasan mengapa ia menendang makananku. Dia tidak menjawab, malah dia menertawakanku bersama teman temannya.

"Heii......anak haram, kamu jangan sok keras dehh di sekolah, sudah anak haram, cari kerja juga haram, gengsi dong.............."kata Bagus dengan sombong. Segera aku melancarkan jurus silat ala ala mang dayat yang sebelumnya kupelajari, mereka semua kalah, dan bahkan Bagus pun keseleo pada tangan kanannya.

Tak lama kemudian, datanglah seorang guru. Guru itu melapor pada konseling, terpaksa aku dan teman teman Bagus dibawa ke konseling, sementara Bagus dibawa ke UKS sekolah untuk mendapatkan  sejumlah perawatan. Disana aku menceritakan semua, akan tetapi teman teman Bagus menyanggah ceritaku. Karena lebih banyak teman teman Si Bagus, Guru BK lebih percaya pada teman teman si Bagus. 

Aku pun diberi poin 10 karena berkelahi. Guru BK menjelaskan "Kamu tahu gak, orang tua bagus itu orang kaya, mereka investor untuk sekolah ini, tanpa mereka sekolah ini tidak akan maju. Maka bersyukurlah kamu, kamu masih bisa bersekolah disini, jadi jangan libatkan Bagus dalam kasus apapun". Jadi rupanya begini, orang kaya akan dibela sementara aku yang ekonomi rendah malah dicaci maki ?.

Dunia serasa tidak adil, seakan pisau yang tajam kebawah tumpul ke atas. Atas kejadian perkelahian itu, nenekku dipanggil ke sekolah, tampak nenekku kecewa setelah mendengar perilakuku tadi. Di rumah, aku berusaha minta maaf pada nenekku. Dan syukurlah nenek memaafkanku, aku merasa tidak enak pada nenekku. Diluar dugaan, rupanya selama ini nenekku juga memikirkan nasib adikku, adikku saat ini mengidap penyakit Leukimia alias kanker darah. Setiap sebulan sekali, adikku perlu melakukan kemoterapi dan cuci darah, Kemoterapi juga memerlukan dana yang besar. Dan nenek pastinya akan kesulitan dana untuk mendapatkannya. Kalaupun menjagakan dana pensiun nenekku, rasanya tidak mungkin.


Menjelang sore hari, aku berpamitan pada nenekku untuk kembali manggung. Sebelum manggung, biasanya kami briefing terlebih dahulu. Namun tidak untuk kali ini, aku disuruh untuk ke kantor manajemen OM SINDHANG LAUT. Kali ini juragan mengundangku untuk pertemuan karena ada sesuatu yang harus disampaikan. Aku kaget setelah mendengar pernyataan juragan, OM SINDHANGLAUT akan mengalami kebangkrutan karena tuntutan perusahaan perekaman. Dengan kata lain, aku akan kehilangan pekerjaan sebagai penabuh gendang. 

Lantas, darimana aku dapat memilikki penghasilan kalaupun bakatku hanya ini saja. Akan tetapi juragan menerangkan apabila masih ada kesempatan, ada investor diluar sana yang akan membiayai OM SINDHANG LAUT. Syaratnya ialah kita harus tampil sebaik mungkin diacara bersih desa Kampung Rambutan. Acara itu merupakan acara terakhir dan sekaligus penentuan kami apakah dapat bertahan.

Kami pun harus latihan dengan baik, kali ini aku bersemangat  sekali. Perlahan kumainkan beat gendang dengan tempo yang sesuai, disisi lain para biduanita sibuk melihaikan goyangan mereka. Berharap walaupun nantinya penampilan kami kurang bagus, masih ada goyangan biduanita yang memukau investor.............D:, bisa jadi biduanita tersebut yang dinikahi, bukannya menolong orkes kami. 

Satu dua hari semuanya aman, hingga menginjak hari keempat dikabarkan adikku terjatuh akibat tekanan darahnya menurun. Aku langsung kaget saat itu, ibarat disambar petir di siang bolong, aku langsung menghentikan latihanku dan pulang ke rumah. Di rumah, ada bu lia yang memberitahukan bahwa nenek dan adikku pergi ke rumah sakit kota. Tanpa basa basi lagi, aku langsung pergi menuju rumah sakit kota. Dan akhirnya mendapati adikku di ruang UGD sambil dibantu alat pernafasan, sedih sekali aku merasakan hal yang dirasakan adikku saat itu.


Sumber gambar

https://pixabay.com/id/photos/mic-mikropon-sound-check-menyanyi-1132528/

https://pixabay.com/id/photos/kemoterapi-infus-kanker-penyakit-448578/



Post a Comment

0 Comments

close
Banner iklan disini