Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERPEN}: SESEORANG YANG MENGALAMI PROBLEMATIKA ATAS PEKERJAANNYA SEBAGAI PENABUH GENDANG PART 3

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

  Disclaimer : Sebelum membaca part 3 ini diharapkan membaca part part sebelumnya agar paham betul jalan cerita sebenarnya.

Rasanya sakit sekali, aku sudah capek capek bekerja, akan tetapi aku malah tidak mendapatkan hasilnya. Aku benar mengutuk tindakan preman tadi, akan tetapi kala itu aku tidak berdaya. Kalau misalkan aku tadi melawan, bisa jadi nyawaku terancam. Wong mereka ramai ramai sedangkan aku sendiri, payah.........aku sempat putus asa akan hal itu. Perlahan aku masuk ke dalam rumah sakit, pendingin ruangan perlahan menusuk bulu kudukku. Aku berharap nenek kali ini tidak akan kecewa lagi terhadapku,mungkin kalau aku cerita hal yang sebenarnya,beliau dapat paham dan memutuskan solusi secepatnya.




Aku tertunduk lesu, perlahan aku mulai menyusuri koridor rumah sakit dan masuk ke Ruangan Dahlia, ruangan dimana adikku dirawat saat ini. Kali ini nampak nenek yang sedang membaca Al quran disamping adikku yang terbujur lemas, aku mengintip sebentar dari luar kamar rumah sakit. Kubayangkan nenek pasti akan benar benar kecewa setelah mendengar pernyataanku, Ya Alloh.........semoga nenek dapat memaklumi dan memaafkan aku. Kukumpulkan keberanianku untuk menemui nenek, kemudian duduk di sebelah nenek yang tampak menyudahi membaca Al quran nya......

"Oh le.......Awakmu wes teka tah, piye duwitte {Oh le.......Kamu sudah datang ya,gimana uangnya } ?" Kata nenek sedikit kaget.

Dengan berat hati kupeluk nenek sambil menangis "Maaf nek.......Aldi nggak bisa nyerahin uang itu ke nenek. Tadi di tengah perjalanan menuju rumah sakit, kelompok preman menarget Aldi. Aldi nggak bisa berbuat banyak selain menyerahkan uang itu " Kataku memelas.

"Ohh......Gakpopo wes le, menawa durung rejekine awak dewe iso opo. Wes sing sabar wae { Ohh.....Tidak apa apa le., kalau belum rejekinya kita harus gimana } ? " Kata nenek dengan lembut.

"Nenek nggak kecewa kan ? Aldi Janji bakal cari lagi uang itu agar adik bisa sembuh....." Pintaku memelas.

"Ora kok le......Nenek ora kecewa lan justru bangga nang awakmu, tapi saran nenek saiki awakmu kudu fokus nang sekolah. Ojo sibuk kerjo, mengko bakal ngganggu sekolahmu lo. Urusan adik ben simbah sing ngurus { Tidak kok le......Nenek tidak kecewa dan justru bangga terhadap kamu, tapi saran nenek sekarang kamu harus fokus ke sekolah. Jangan sibuk bekerja, nantinya bakal mengganggu sekolahmu lo. Urusan adik biar nenek yang urus }" Saran nenek dengan tegas.

"Tapi nek, mohon maaf. Uang pensiun bukankah hanya cukup untuk makan sehari hari" Tanyaku menyanggah.

"Mmmmm......Sebenare ono wong sampun nyumbangke hartane menyang awak dewe { Mmmmm.....Sebenarnya ada orang yang menyumbangkan hartanya kepada kita } Kata nenekku menjelaskan.

"Ha.......Siapa nek ?" Tanyaku keheranan.

Tiba tiba gerombolan orang datang memasuki ruangan, gerombolan itu agak berisik sehingga mengganggu kenyamanan pasien lainnya. Takutnya hal itu akan ketahuan dan mereka diusir oleh satpam Rumah Sakit karena bertindak gaduh. Rupanya gerombolan orang ini adalah personil orkes OM SINDHANGLAUT, nenek menjelaskan bahwa merekalah yang menyumbang sejumlah uang untuk pengobatan adikku. Aku sedikit tak percaya akan hal itu, mengingat OM SINDHANG LAUT sedang krisis dan mereka minim pemasukan.


"Aldi......Awak dewe krungu tekan Bang Madun, Sampeyan lagi ono masalah. Dadi awak dewe mutuske iuran damel pengobatan adikke sampeyan, Masi ora akeh tapi Insya Alloh saged damel pengobatan adikke sampeyan. Monggo sampeyan terimo......{ Aldi.....kita dengar dari Bang Madun bahwa kamu lagi ada masalah, Jadi kita semua memutuskan untuk iuran membantu biaya pengobatan adikmu, Meskipun tidak banyak tapi Insya Alloh bisa dibuat biaya pengobaatan adikmu. Silahkan diterima }" Kata Keyboardis.

"Betul Aldi.......Mugi adikmu ndang waras nggih { Betul Aldi.....semoga adikmu cepat sembuh yaa}" Kata Bang Madun.

"Amiinnn....sebelumnya terima kasih yang banyak. Saya jadi merepotkan, semoga tindakan kalian mendapatkan balasan yang setimpal" Ungkapku.

"Amiinnn.....Kan awak dewe wes dadi dulur salawase, kudu saling mbiyantu, susah seneng awak dewe lakoni bareng bareng. Saestu SINDHANGLAUT { Amiiiin....kan kita semua adalah saudara selamanya,harus saling membantu,susah senang kita hadapi bersama. Saestu SINDHANGLAUT } " Teriak salah satu personil.

Aku pun bersyukur akan hal ini, sebab aku tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan adikku. Kemudian Bang Madun bercerita bahwa perusahaan label perekaman berubah pikiran dan akhirnya memperpanjang kontrak OM SINDHANGLAUT, semua bersyukur dan bersorak kala itu. Dengan itu mereka tidak akan kehilangan pekerjaan dan aku tidak akan menjadi kuli panggul di pasar lagi. 

Beginilah kehidupan kami, banyak orang yang mengecap pekerjaan kami tidak halal, sering miras,pakai narkoba,kerusuhan, biduan yang berpakaian terbuka. Akan tetapi, selama ini aku tidak menemui hal itu, justru aku menemukan ikatan yang kuat dan hangat disini. Orang yang bisa menggantikan kehangatan keluarga yang sebenarnya, saling melengkapi satu sama lain. Kami pun larut dalam perbincangan di rumah sakit, kemudian perbincangan tersebut bubar karena kami diusir oleh security rumah sakit karena dianggap mengganggu kenyamanan pasien lain.


SELESAI


Sumber gambar

https://pixabay.com/id/photos/penonton-backlit-band-pertempuran-1868137/

https://pixabay.com/id/photos/mic-mikropon-sound-check-menyanyi-1132528/

Post a Comment

0 Comments

close
Banner iklan disini