Disclaimer : Terima kasih kepada anda yang masih setia membaca cerpen dari wardanabagong.blogspot.com jangan lupa untuk tinggalkan komentar dan visit setiap hari agar kami dapat terus membagikan konten yang berkualitas.
ALBARTOS, NEGERI DI ATAS POHON BERINGIN
Waktu itu aku duduk di teras rumah,udara pagi yang sangat sejuk ditambah sinar matahari yang menusuk kulitku memberikan kesan tersendiri. Para pegawai dan karyawan sibuk lalu lalang untuk sampai di tempat kerja mereka masing masing, sedangkan aku duduk menikmati masa masa pensiun yang baru saja diberikan padaku. Masih ada kebiasaan dalam kegiatanku saat ini yang kerap kali kulakukan saat bekerja seperti bangun pagi langsung mandi, gosok gigi lalu makan roti. Sehingga kerap kali aku lupa apabila aku sudah pensiun, oh mengapa waktu berlalu begitu cepat.
Namaku Ridho,aku adalah seorang pensiunan tentara yang emperjuangkan negaranya di tengah musibah. Waktu aku masih berpangkat Sersan dua, aku ditugaskan dalam Operasi Seroja untuk menumpas kelompok Fretilin dibawah pemerintahan portugal yang bertempat di Timor timur. Operasi itu menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia karena kedua belah pihak banyak memakan korban jiwa ataupun korban materi, tak khayal, bangsa lain juga ikut campur terhadap masalah ini dan akhirnya masalah diselesaikan dengan cara dideklarasikan Kemerdekaan Timor Leste. Istriku telah meninggal akibat diabetes, dan saat ini aku tinggal dan dirawat bersama anak terakhirku yang belum menikah.
 |
| Gambar pohon beringin |
Sesaat kemudian kedamaianku terganggu akibat suara bising dari luar, kumelangkah keluar untuk menengok apa yang terjadi. Rupanya di luar tampak beberapa orang sedang menggergaji dan bersiap untuk merobohkan pohon beringin di depan rumahku. Aku segera keluar untuk menemui dan memarahi orang orang tersebut, aku menanyai untuk apa mereka menebang pohon beringin yang sudah tua itu. Di sisi lain, aku merasa punya kenangan di pohon ini.
"Kenapa kalian menebang pohon ini, siapa yang suruh kalian nebang ?bukannya ini tanahnya Pak Jumain, apakah kalian sudah izin ?" Tanyaku tegas.
"Mohon maaf pak,sebenarnya tanah ini sudah dijual kepada pengembang proyek mall pelayanan publik pak. Dan pak mandor menyuruh kita untuk menebang pohon ini agar lahan lebih luas " Kata salah satu orang yang menebang pohon itu.
"Mana pengembangmu,saya mau temui dia" Kataku tegas.
Aku begitu marah sekali, tak hanya sebagai tempat yang memilikki kenangan. Pohon itu telah memberi oksigen dan rumah bagi para burung selama ini, seenaknya saja pohon itu mau ditebang. Dengan segera aku menemui pengembang proyek mall pelayanan publik itu.
"Selamat siang,ada yang bisa kami bantu ?" Tanya pengembang itu ramah.
"Begini pak, saya tidak terima kalau pohon beringin di depan rumah saya ditebang. Saya punya kenangan disana yang mungkin untuk sulit dipercaya, selain itu pohon beringin itu selama ini menyediakan oksigen dan rumah bagi aneka burung. Kalau misalnya pohon itu ditebang, mau dikemanakan keanekaragaman hayati tersebut ?" Jelasku.
"Tapi pak, saya sudah koordinasi dengan pemilik lahan. Katanya tidak ada masalah dengan pohon itu,apa yang membuat anda begitu mempertahankan pohon beringin tua itu ? Sanggah pengembang.
Dan kuceritakan asal usul aku mempertahankan pohon beringin itu, walaupun nantinya akan banyak yang tidak percaya hal ini. Pohon beringin itu sudah ada lama sekali, bahkan sebelum aku lahir pohon beringin itu sudah berdiri kokoh lengkap dengan akar akar yang menjuntai. Cerita berawal ketika aku masih berpangkat Kopral kepala, waktu itu aku sedang merawat senapanku dibawah pohon beringin itu. Pohon beringin itu cukup rindang dan sejuk, sehingga siapa saja yang dibawahnya bakal merasakan nyaman. Dari kecil aku bermain dan sampai besar aku beraktivitas dibawah pohon itu.
 |
| Seekor monyet diatas pohon |
Tanpa kusadari dari atas pohon turunlah seekor monyet kecil, monyet itu turun dan mencuri scope ku yang mungkin ia kira sejenis buah buahan. Kemudian monyet itu berlari memanjat pohon beringin itu lagi ke atas, aku tak tinggal diam, dengan segera aku memanjat pohon itu untuk mengejar monyet itu. Karena hanya itu satu satunya scope yang kupunya, tanpa menghiraukan ketinggian pohon itu, aku berusaha memanjat pohon itu dengan perlahan.
Kemudian aku merasakan hal aneh yang terjadi, tapi aku tidak menghiraukannya dan terus memanjat ke atas. Akhirnya aku tiba diatas pohon dan betapa kagetnya aku melihat sebuah perkampungan, aku tak percaya akan hal ini, bulu kudukku mulai berdiri, aku mengira ini adalah perkampungan ghaib para baureksa yang menjaga pohon beringin ini. Ditengah perkampungan itu berdirilah sebuah kastil yang megah, aku mencoba untuk turun dan kembali. Namun, aku mendapati bahwa dibawahku sekarang ialah awan yang sangat tinggi dari permukaan bumi, apakah aku tidak dapat kembali.......?????.
Sumber gambar :
https://pixabay.com/id/photos/pohon-beringin-pohon-maui-hawai-514590/
https://pixabay.com/id/photos/monyet-hewan-pohon-1197100/
0 Comments