Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERITA ISLAMI}: SEORANG SANTRI YANG TERJEBAK DALAM MASALAH INTERNASIONAL

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

 Disclaimer : Terima kasih kepada anda yang sudah mempercayakan kepada kami, terus ikuti laman blog kami agar terus merasakan pengalaman membaca cerita sesungguhnya. Dilarang untuk meng Copy Paste cerita tanpa seizin admin.



CAHAYA DUNIA, PART 1 : AWAL MULA

Hari minggu pukul 03.00 WIB, Aku bangun dari peraduan dan mulai bergegas menuju dunia yang fana ini. Mata terasa sangat berat, akan tetapi aku harus bangun demi melaksanakan kewajiban. Setelah itu, aku melaksanakan cuci muka, gosok gigi,dan berwudhu. Ya seperti inilah kegiatanku di Pesantren Darul Falah, Cirebon. Barulah kami melaksanakan sholat shubuh secara berjamaah, lalu kami mengambil Al Quran,dan mulai menjalankan kuliah shubuh. Ponpes Darul Falah mempunyai peraturan yang berbeda, setiap santri yang diatas 15 tahun harus menghadiri kuliah shubuh paling tidak selama 1 semester diluar jam pelajaran utama. Sebelum kuliah shubuh, kami diperkenankan untuk membaca juz ama. Waktu itu kami membaca surat Al Bayyinah, awalnya tidak ada masalah, akan tetapi aku merasakan adanya kesalahan pada Al quran yang kubaca. Aku bertanya pada teman sebelahku, Ridho namanya  :

“Dho.....Al quran kamu ada yang salah bacaannya ?”Tanyaku sambil berbisik.

“Iya niihhh........kayaknya nggak cuma kita deh....yang lain juga begitu”Jawabnya sambil berbisik juga.



Beberapa dari kami meralat pada ustadz yang sedang mendampingi kami. Beliaupun langsung melapor pada pusat perbukuan dan inventaris. Aneh bagiku, biasanya Ponpes memilih Al quran yang berkualitas dan terpercaya tanpa ada cacat. Kali ini mengapa berbeda, tak hanya satu Al quran, akan tetapi lebih dari itu. Aku menanyakan hal itu pada pusat perbukuan, mereka bilang bahwa stok Al quran yang dikirim penerbit hanyalah itu. Tidak seperti yang sebelumnya dipakai oleh para santri, Pondok pesantren juga telah mengirim laporan kesalahan, akan tetapi pihak redaksi mengaku bahwa mereka tidak menerima satupun laporan kesalahan dari Ponpes kami. Hmmmm......sepertinya ada sesuatu dibalik ini.

Aku ingin segera mengungkap masalah ini, karena di pondok aku ikut dalam organisasi BIS { Badan Intellijen Siswa } yang mengatasi masalah dalam lingkungan internal siswa. Dan juga  ingin rasanya aku berkontribusi besar dalam agama islam ini. Di tengah renunganku, aku jadi ingin pulang. Aku rindu dengan ibu yang dulu sering menceritakan dongeng sebelum aku tidur,apakah hal itu masih dapat diulangi ya....?. Aku meminta izin untuk pulang ke rumah, dan Alhamdulillah aku diizinkan pulang ke kampung halamanku.

Namaku Mikail, aku berasal dari Kecamatan Kadipaten Kota Cirebon. Aku menuntut di Ponpes Darul Falah Cirebon karena disana sebagai pusat pelatihan hafidz dan hafidzah. Banyak Hafidz dan Hafidzah yang sukses rupanya berasal dari pondok ini, dengan Ridho Alloh SWT aku ingin menjadi bagian dari mereka. Ayahku bekerja di Bea cukai Bandara domestik Cakrabhuwana, Cirebon. Sementara ibuku hanyalah ibu rumah tangga biasa,kami berkeluarga sangat bahagia. Suatu hari,saat aku sudah di rumah, ibu menyuruhku untuk mengantar bekal ayahku yang tertinggal. Hari ini ayah lembur karena ada tugas tambahan.

Aku sampai di area bandara, aku dapat bebas keluar masuk bandara karena security sudah paham betul bahwa aku adalah anak staf bandara. Ketika sampai di ruang rapat, aku mendengar perbincangan dan suara ayahku {Bukan menguping ya.........D;}, mereka tampak membicarakan sesuatu.

“Saya mendapat laporan bahwa ada penyelundupan Al quran dari penerbit Al Jannah di pelabuhan, kita harus cermat agar Al quran tersebut tidak terselundup di bandara. Sebab sangat bahaya apabila Al quran itu terselundup, Al quran tersebut banyak ayat yang salah. Dikhawatirkan akan menyesatkan.”Kata Seseorang yang memimpin rapat itu.

Mendengar hal itu aku terperangah, setahuku Al quran yang kami pakai berasal dari penerbit Al Jannah. Aku masuk ke ruangan itu dan menyerahkan bekal pada ayahku. Tanpa basa basi aku langsung berpamitan dan langsung menuju perusahaan penerbit Al Jannah. Disana aku bertemu dengan resepsionis penerbit, aku kemudian bertanya ;

“Assalamualaikum pak,apa benar ini perusahaan penerbit Al Jannah ?”Tanyaku sopan.

“Waalaikumussalam, iya benar. Ada yang bisa kami bantu ?”Tanya resesionis ramah.

“Mohon maaf sebelumnya, Saya dengar Al quran terbitan Al Jannah banyak ayatnya yang berbeda”Tanyaku sopan.

“Mohon maaf kak, pihak Al Jannah selalu mengirimkan Al quran yang berkualitas tanpa ada kesalahan. Kalaupun ada kesalahan dapat dikembalikan ke redaksi kami untuk diganti dengan yang baru.”kata resepsionis dengan ramahnya.

Jadi memang benar, ada sabotase laporan kesalahan Al quran. Aku menduga bahwa ada oknum yang menjual Al quran yang tidak sempurna agar reputasi Al Jannah menurun, selama ini Al Jannah merupakan lembaga penerbit Al quran yang terkenal. Bahkan mitranya saja sampai ke luar negeri seperti Singapura,Malaysia,dll. Akan tetapi aku teringat pesan Sang Kyai pondok untuk tidak suudzon, jadi apapun kondisinya aku harus mencari keterangan yang lebih dalam lagi, agar semua terbukti. Tekadku sudah bulat,aku harus menyelamatkan islam dari masalah ini.

Kemudian terlintas padaku sebuah ide, aku menanyakan pada resepsionis apakah ada karyawan Al Jannah yang mencurigakan. Resepsionis menjawab bahwa tidak ada yang mencurigakan, akan tetapi ada seorang karyawan yang selalu meminta Al quran yang tidak jadi untuk dirinya. Dia beralasan Al quran tersebut akan dibawa ke pabrik kertas untuk diolah kembali menjadi kertas. Aku pun meminta alamat karyawan tersebut, setelah mendapatkan alamat, aku langsung tancap gas menuju alamat tersebut. Aku harus segera mengungkap kasus ini,naluri detektifku muncul.......wkwkwkwkwk.

Setelah sampai di alamat itu aku kebingungan, karena rumah tampak kosong akan tetapi masih banyak perabotan dan tampak terawat. Rupanya rumah ini belum lama ditinggalkan, kuketuk pagar beberapa kali akan tetapi tidak ada yang menjawab. Kuputuskan untuk menunggu disana, selama menunggu aku merasa ada yang mengawasiku. Setelah satu jam menunggu aku pun tidak sabar, terpaksa aku melompat pagar rumah itu untuk masuk. Maaf kali ini aku lancang, akan tetapi demi memuaskan rasa ingin tahuku. Didalam

rumah itu tampak gelap, semua pojok rumah dihiasi oleh perabotan modern. Pandanganku tertuju pada suatu foto yang terpasang di tembok, tanpa kusadari aku merasakan ada orang yang bergerak dibelakangku.”MAAAALLIIIIINGGGG”terdengar jeritan yang sungguh keras dari orang itu, bahkan orang itu langsung melayangkan pisau kearahku. Tanpa kusadari, tiba tiba datang seorang lagi yang melindungiku, pisau langsung menancap pada lengannya. Akhirnya aku dan orang itu langsung lari keluar rumah, beruntung kondisi lingkungan saat itu sedang sepi, sehingga aku tidak dihajar oleh massa. Kami berdua duduk di depan teras ruko yang sedang tutup, disana kami melakukan perbicangan.

“Kamu itu bodoh,masuk rumah orang tanpa permisi. Sama saja kamu akan diteriaki pencuri”Kata pemuda itu sambil membersihkan luka sabetan pisau tadi.

“Aduuuh........sakit ya kak, maaf ya kak. Gara gara aku kakak jadi begini, sebab aku penasaran sih sama rumah itu.”Ujarku sambil memohon maaf.

“Iya tidak apa apa, lagipula bukannya sesama manusia harus saling melindungi dan memaafkan. Bukannya islam mengajarkan untuk saling menjaga hubungan baik antar manusia”Tambahnya.

“Waaahhh.........kakak tau banyak ya soal islam, ngomong ngomong kakak siapa, mengapa kakak mengawasiku dan mengawasi rumah itu dari tadi?”selaku mengalihkan pembicaraan.

Kemudian dia bangkit berdiri dan berkata “Namaku Al kabani, biasa dipanggil Bani. Aku adalah anggota FBI { FEDERAL BUREAU INVESTIGATION / Biro Investigasi Federal }, saat ini aku berusaha mengungkapkan kasus penyelundupan Al quran yang tidak layak yang menyangkut perusahaan penerbit Al quran ternama Al jannah”.

Seketika aku langsung terperangah, baru kali ini aku melihat agen rahasia yang biasanya hanya ada pada film. Dan dia juga sedang mengungkap kasus yang ingin kuungkap juga, kesempatan ini tak akan kusia siakan. Barangkali aku dapat memperoleh petunjuk tentang kasus ini sehingga nama Al Jannah dan agama islam tidak ternodai di seluruh dunia.

“Jadi apa yang kakak sudah peroleh dari kasus ini ?,Oh ya namaku Mikail,kebetulan aku juga ingin mengungkap kasus ini karena pondok pesantrenku menggunakan Al quran dari penerbit Al jannah” Tanyaku polos.

“Tak salah lagi,kamulah orang yang kucari. Orang yang memilikki rasa peka yang tinggi terhadap agamanya, Jadi kasus ini dijalankan oleh kelompok yang kunamakan Musailamah. Kunamakan Musailamah karena mereka menyebarkan ilmu yang bohong dan mengaku sebagai orang yang muallim. Komplotan mereka sudah ada di seluruh dunia, mereka menjual Al quran yang tidak sempurna hanya demi keuntungan. Tak hanya itu, pajak niaga mereka juga tak terdeteksi serta mereka memusnahkan Laporan kerusakan Al quran yang rencananya akan diserahkan pada redaksi pusat”Terang Kak Bani.

“Lalu apa tujuan mereka melakukan gerakan itu ?”Tanyaku memperjelas.

“Menurut Informasi yang kudapat dari PSB {Police Security Bureau / Biro keamanan polisi } Jepang, mereka melakukan Investigasi terhadap asal usul anggota kelompok Musailamah. Salah satu dari mereka ialah anggota Kelompok Abu Sayyaf serta pimpinan gerakan Pertikaian Moro Filiphina. Beberapa dari mereka beragama non muslim, Mereka berusaha membalas dendam atas kematian rekannya terhadap Dunia dengan mengatasnamakan islam, mereka dapat leluasa keluar masuk negeri orang dengan menyalahgunakan izin suaka imigran sosial. Selain itu masih ada upaya keinginan untuk menghancurkan islam di kepulauan Filiphina, selama ini kita tahu bahwa islam disana menjadi Minoritas” Jelas Kak Bani.

Salah satu anggota Musailamah ada di Indonesia, kemungkinan mereka menyusup menjadi Karyawan penerbit Al Jannah, Rumah yang kau datangi tadi merupakan rumah terduga Anggota Musailamah. Kita harus bergerak cepat, takutnya nanti apabila CAHAYA DUNIA tidak akan lagi menampakkan sinarnya” Tambah Kak Bani.

Aku pun berdiri dan  menanggapi hal itu “Betul, kita harus segera bergerak. Namun, apa yang akan kita lakukan sekarang ? “

“Jangan khawatir,ketika di rumah itu, aku menemukan memo yang berisi Hari minggu temui aku jam 08.00 di marlion. Kemungkinan itu adalah milik si anggota Musailamah itu, ini kesempatan kita untuk meringkus pelaku penyelundupan. Semaksimal mungkin kita harus menyelamatkan laporan itu agar tidak dimusnahkan oleh kelompok itu.” Kata Kak Bani.

“Marlion berarti Singapura, kita harus persiapan dong ?”tanyaku.

“Yappps.....persiapkan barang bawaanmu, masalah tiket dan paspor biar aku yang koordinir. Kamu hanya perlu izin ke orang tuamu untuk liburan” imbuhnya.

Aku senang sekali, karena aku dapat terlibat dengan agen rahasia seperti film. Di sisi lain, apakah aku harus berbohong ketika akan pergi ke Singapura ?. Yang jelas kedua orang tuaku akan melarang hal itu, Sang kyai juga melarang bohong terhadap orang tua, karena Ridho Alloh tergantung Ridho orang tua. Tapi aku sudah berjanji, bahwa aku akan menyelesaikan masalah ini. Aku ingin berjihad memperjuangkan islam tanpa peperangan, aku yakin karena ada imbalan dari setiap pengorbanan yang kita lakukan asal dilakukan dengan niat dan ikhlas.

Sore harinya, aku mempersiapkan bekal perjalananku. Aku berpamitan pada orang tuaku bahwa aku ingin berlibur bersama temanku, ayahku menyetujuinya karena dirasa usiaku yang 18 tahun cukup untuk berlibur sendiri. Di sisi lain, ibuku sangat berat untuk melepaskanku, padahal aku tidak akan pergi jauh jauh dari ibuku. Untuk meyakinkannya aku memeluk ibu dan mencium pipi ibuku sambil berkata

“Jangan khawatir bu, mikail bisa jaga diri kok. toh mikail sudah besar dan lagipula mikail juga nggak bakal pergi jauh jauh kok”kataku dengan percaya diri.

Akhirnya kedua orang tuaku mengizinkanku untuk pergi, walau agak sedikit timbul rasa cemas. Aku yakin tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan kedepannya. Aku dan Kak Bani bertemu di Terminal

Cirebon, setelah itu kami berangkat ke Bandara Internasional Soekarno Hatta Tangerang untuk take off menuju Singapura. Selama di perjalanan, aku selalu berdzikir dan teringat akan orang tua. Tak kusangka, pesawat kami Delay selama 2 jam karena cuaca hari itu yang agak mendung. Kami tiba di Singapura pukul 03.00 waktu setempat, disana kami menginap di sebuah hotel dekat dengan Bandara Internasional Chang Ie Airport. Hotelnya nyaman sekali walaupun kelas 3, kami pun tertidur pulas karena sangat capek menghadapi perjalanan tadi. Namun, kami malah bangun kesiangan.Kami bangun jam 07.00 waktu setempat, kami kecolongan waktu karena kurang lebih perjalanan 2 jam dari Bandara Chang Ie menuju Marlion. 

Pukul 08.30 waktu setempat, kami mendapati di Marlion sudah sangat ramai, keberadaan anggota Musailamah susah dimengerti saat ini. Kak Bani tak hanya diam, dia berlari menuju kantor pusat Informasi untuk mengecek rekaman CCTV. Dan benar, kulihat ada 2 orang yang memakai jas dan berkacamata hitam seperti melakukan transaksi di depan Patung Marlion yang menjadi ikon Negara Singapura. Kak Bani mengklaim bahwa mereka sedang bertransaksi penyerahan Laporan kerusakan Al quran, laporan tersebut akan dimusnahkan sehingga Al quran yang tidak sempurna tidak dapat ditarik lagi. Kali ini kami menyesal, kami sudah terlambat untuk meringkus Pelaku. Tanpa disadari ada yang menepuk bahu Kak Bani.

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/
sungai-singapura-merlion-ikon-2718300/

“You FBI ?, My name is Hirakoza shumereu. I am a member of the Japan National Burreau Police Security, by the way,you will arrest that group ? { Kamu FBI ?,Namaku Hirakoza shumereu . Aku anggota Police Security Burreau / PSB, ngomong ngomong kamu akan menangkap kelompok itu ya.......}Sapa pria itu.

“Yes, My name is Bani. Where are they now ? { Ya,Namaku Bani.Dimana mereka sekarang ? } Jawabnya sambil berjabat tangan ke arah pria jepang itu.

“You was late, My team has search their email. They will hold the convension to plan their next step.”{ Kamu terlambat,timku telah melacak email mereka. Mereka akan mengadakan konvensi untuk menentukan langkah mereka selanjutnya }. Kata pria jepang itu sambil menyiapkan batang rokok.

“Where will that convension hold ? { Dimana konvensi itu akan diadakan ? } Tanya Kak Bani.

“09-1-2020,in London. { 09-1-2020,di London } Kata pria itu sambil merokok.

Kami pun berterima kasih atas informasi tersebut, kami kemudian pergi menuju hotel untuk berkemas dan pergi ke Chang Ie Airport untuk terbang ke Inggris. Aku pernah mendengar bahwa mitra Al Jannah juga ada di Inggris, perusahaan Al Jannah memang besar dan mepunyai mitra di setiap negara. Sehinnga berpotensi besar terjadi gesekan akibat miss komunikasi. Kami terbang menaiki maskapai ekonomi, perjalanan kami diperkirakan memakan waktu 20 jam. Di dalam pesawat sangat dingin, sehingga tanpa kusadari aku tidur dengan lelapnya.

 “Hati-hatilah dengan banyak bersumpah dalam menjual dagangan karena Ia memang melariskan dagangan namun malah menghapuskan keberkahan.” (HR. Muslim).

Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina.” (QS. Al-Qalam: 10).

“Le.........kamu dimana le.......mikail” Kok ada suara ibu ?

Mikail.........mikail, kamu kemana, hafalanmu belum selesai lho......”Kenapa ada suara Nina juga ?

“Michael.......Michael bangun, kita harus turun”Bisik Kak Bani di telingaku. Rupanya tadi hanyalah mimpi, namun aku kembali teringat oleh orang tuaku. Perlahan kubuka HP ku, dan benar, ada sekitar 20 missed call dari ibuku, Dan juga ada missed call dari Nina. Kami sampai di Bandara Qatar, kami dan seluruh penumpang diperkenankan untuk turun dari pesawat karena pesawat mengalami kesalahan teknis. Ada sesuatu yang mengakibatkan massa pesawat bertambah serta radar pesawat yang kacau membuat kami diturunkan dan harus transit ke pesawat lain,begitu kata pramugari yang mengumumkan di speaker pesawat. Bakalan molor lagi nih kayaknya.............D:


BERSAMBUNG KE PART 2

Post a Comment

1 Comments

close
Banner iklan disini