Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERPEN}: SESEORANG YANG MENGALAMI PERISTIWA PEMBAJAKAN KERETA API, TIDAK TAHU APA YANG HARUS DIPERBUAT DAN BEBERAPA KALI DITODONGKAN SENJATA PART 2

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

  Disclaimer : Cerita ini adalah part 2 dari cerita pendek KERETA API,bagi yang belum membaca,silahkan membaca part 1 nya terlebih dahulu.



CERITA KERETA API PART 2

Perasaanku mulai campur aduk, aku sudah tak kuat lagi, pikiranku kacau.Namun, sejurus kemudian anggota itu melepaskan todongan pistol yang mengarah padaku. Aku tak habis pikir, apakah ia berubah pikiran, atau jangan jangan ia teringat dengan utangnya.......D. Yang jelas, aku bersyukur pada tuhan yang maha esa waktu itu. Kemudian aku mulai menengok keluar jendela, dari kejauhan nampak petugas penilik jalur rel kereta api mengibarkan bendera merah. Rupanya dia sudah tahu bahwa kereta sedang dibajak oleh kelompok bersenjata melalui handie talkie yang ia pegang, namun anehnya siapa yang memberi radar bahwa kereta sedang dibajak. Tak disangka ia ditembak oleh anggota sehingga jatuh tersungkur ke tanah, aku menyaksikan kejadian itu langsung shock.

Beruntung, setelah itu terlihat adanya sinyal muka. Walaupun sinyal muka tampak memberikan semboyan 7{kereta tidak diperkenankan masuk} akan tetapi kereta tetap melaju dengan kecepatan kira kira 40 Km. Aku yakin, masinis sudah disabotase oleh para anggota. Di sebelahku tampak prami yang berusaha memberi tahu penumpang agar tidak panik. Setelah kereta memasuki sinyal masuk, kereta juga masih tetap berjalan. Kali ini semua penumpang sudah putus asa, tak ada yang bisa diharapkan selain terus berdoa. Di sisi lain para anggota kriminal bersenjata juga dengan enaknya melucuti perhiasan penumpang dan mengancam untuk memberikan uang.

Gambar kereta api yang sedang melintas di sebuah jembatan



Ibarat menemukan sinar rembulan, setelah kereta masuk ke emplasemen Stasiun Maos, tampak PPKA {Pengatur Perjalanan Kereta api}melambaikan bendera merah. Di belakangnya tampak tentara Kopassus yang sudah berbaris rapi dan mengepung seluruh bagian kereta, sempat terjadi baku tembak dan kereta tidak mau berhenti, akhirnya PPKA memberikan langkah terakhir yaitu memasukkan kereta ke jalur buntu dan mengunci wesel kupu kupu{Alat dalam rel untuk menahan laju kereta} Kereta pun berhenti mendadak dan terjadi sedikit guncangan, setelah itu para tentara kopassus masuk kedalam kereta, para anggota kriminal akhirnya menyerah. Semua anggota kriminal dikeluarkan dari kereta, tampak wanita yang bercadar biru yang kutemui di gerbong makan tadi keluar. Rupanya dia juga bagian dari komplotan mereka yang bertugas menyamar sebagai penumpang biasa dan mengawasi keadaan. Tak lama kemudian, datanglah tim kesehatan untuk mengevakuasi beberapa korban.

Kemudian tampak ada keributan di gerbong depan, rupanya ada wanita bercadar yang diduga komplotan dari anggota kriminal itu, dia terus menyangkal sambil menangis. Oleh penumpang lain, wanita tersebut nyaris dihakimi, akan tetapi polisi melindunginya dengan alasan jangan main hakim sendiri. Aku mendekati wanita tersebut karena merasa ada rasa empati yang memanggilku. Setelah penumpang bubar, aku memberikan air putih pada wanita bercadar hitam itu. Kami sempat berbincang bincang, wanita itu berkata bahwa ia habis mengirimkan kain pesanan ke Madiun dan kembali lagi ke Kota Bandung. Gaya bicaranya tidak asing bagiku, rasanya aku pernah mendengar suara ini. Kemudian aku melihat pangkal hidungnya, dan benar ada tada lahir. Apa jangan jangan ini ibu kandungku ?.

Belum sempat aku bertanya soal identitasnya, kemudian ada seorang prami yang berlari dan berteriak bahwa ada bom di gerbong makan yang akan segera meledak, semua penumpang langsung panik berhamburan keluar. Aku juga akan keluar, akan tetapi wanita itu tidak bisa keluar karena tubuhnya diikat tali oleh penumpang lain. Segera aku berusaha melepas ikatan tersebut, wanita itu terus menangis sambil menyuruh untukku keluar. Akan tetapi aku tidak akan membiarkan hal itu, sudah kewajiban sesama manusia harus tolong menolong. Terpaksa aku memotong tali menggunakan cutter yang kutemukan karena ikatannya sungguh rapat. Tentara dari luar memperingatkanku untuk keluar, aku tidak menggubris dan berusaha melepaskan ikatan itu. Akhirnya tali itu bisa terlepas, dan aku menggandeng wanita itu. Tepat pada waktunya, bom dalam kereta itu meledak dan kami terhempas beberapa meter. Kami pun dibawa ke rumah sakit terdekat.

Aku terbangun dari koma selama 2 hari, kepalaku terasa sakit dan badanku terasa nyeri. Mungkin saja karena kepalaku terbentur peron ketika terhempas dari kereta. Disampingku ada seseorang wanita yang kini tak lagi bercadar. Ya......dialah ibu kandungku, kami berpelukan dan menangis sendu. Rupanya benar, yang kutolong kemarin adalah ibu kandungku, dia sadar dan mengenaliku setelah melihat bekas luka yang kualami sejak kecil. Di sisi lain, beliau juga terlepas dari tuduhan sebagai anggota kriminal bersenjata karena minim bukti, akan tetapi beliau harus wajib lapor selama 1 kali dalam sebulan. Disini kita tahu bahwa wanita yang bercadar tidak selalu radikal. Wanita bercadar biru yang kusangka ibuku kemarin dan anggota kriminal bersenjata lainnya kini harus mendekam di balik jeruji besi.


Gambar wanita bercadar


Aku diajak kerumah ibu kandungku yang ada di Bandung, selama ini beliau berbisnis kain dan sudah dikirim ke luar kota. Ibu menceritakan bahwa Kopassus dapat mengetahui kalau kereta dibajak melalui Polsuska yang melompat keluar kereta dan memberikan warta kepada Stasiun Maos. Kemudian Stasiun Maos menghubungi TNI AD. Di rumah Ibu kandungku, aku bercerita bahwa aku sering mendapat perlakuan kasar oleh ibu tiriku, akibat hal itu ibu kandungku menyarankan agar tinggal bersamanya. Kali ini untuk sementara, tapi lama kelamaan aku mulai betah dan mendiami disana selama belasan tahun. Akhirnya hak asuh atas aku jatuh pada Ibu kandungku, Kami pun hidup bahagia di Kota Bandung. Tak lupa, aku juga sering memberi kabar kepada ayahku.

Setelah belasan tahun, aku diperkenankan untuk memilih dimana aku akan kuliah oleh. Dengan senang hati aku ingin berkuliah di Perguruan Kedinasan Politeknik Perkeretaapian Indonesia. Aku tidak trauma oleh peristiwa yang lalu, justru aku ingin mengabdi kepada perkeretaapian agar perkeretaapian dapat meningkatan kualitas pelayanannya. Aku masuk dalam program study Diploma 4 Manajemen lalu lintas perkeretaapian dan terpilih sebagai Komandan korps taruni disana. Beberapa tahun kemudian, aku dinyatakan lulus. Setelah aku lulus dari sana, aku mengunjungi ayahku bersama ibuku. Di luar dugaan, ayah saat ini sedang sakit keras. Bu Stefani terjerat kasus investasi bodong dan harus mendekam di balik penjara, untuk makan sehari hari ayahku mengharap belas kasih dari tetangga. Sungguh miris kondisi saat itu, ketika beliau melihat wajahku, beliau tersenyum sekaligus merasa bangga melihatku. Sesaat kemudian terdengar kabar bahwa Ayah meninggal dunia. Aku sangat berterima kasih kepada ayah, sekalipun masih ada kewajiban yang belum ia laksanakan yaitu menikahkanku.


SELESAI


Sumber gambar :
https://pixabay.com/id/photos/wanita-berdoa-agama-dewa-ibadah-704830/
https://pixabay.com/id/photos/kereta-api-jembatan-transportasi-1209291/

Post a Comment

0 Comments

close
Banner iklan disini