Ad Code

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

Ticker

6/recent/ticker-posts

{CERPEN}: SESEORANG YANG MENGALAMI PROBLEMATIKA ATAS PEKERJAANNYA SEBAGAI PENABUH GENDANG PART 2

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

 Disclaimer  : Sebelum membaca part 2 ini diharap untuk membaca part 1 terlebih dahulu agar paham alur cerita secara keseluruhan.


DIBALIK BALADA MELODI PART 2

Aku sangat sedih saat itu,bagaimana bisa aku melunasi biaya rumah sakit adikku. Kalau menjagakan uang pensiun dari nenek rasanya juga tidak mungkin,sepertinya aku harus cari pendapatan lain deh...... Baiklah,kuputuskan untuk mencari pendapatan lain karena akhir akhir ini OM SINDHANGLAUT jarang manggung dikarenakan masalah sebelumnya. Kuputuskan untuk menjadi kuli panggul di pasar,ini kulakukan secara diam diam karena aku takut dimarahi oleh nenekku karena terus menerus bekerja tanpa memikirkan sekolah. Setelah pulang dari sekolah,aku langsung berangkat menuju pasar yang tidak jauh dari sekolahku.Aku menjadi tukang panggul tepung yang telah didistribusikan, setiap karungnya aku diupahi Rp 1.000.




Setelah menjadi kuli panggul di pasar, aku pulang menuju rumah. Nenek sering menanyaiku mengapa pulang terlalu sore, aku beralasan karena ada pelaaran tambahan. Maaf nenek, aku terpaksa berbohong demi kebaikan bersama. Setelah malam, aku berangkat latihan manggung orkes melayu. Yah.......begitulah kegiatanku akhir akhir ini,terkadang tugas sekolah pun aku kerjakan keesokan hari karena sudah terlalu malam untuk dikerjakan. Malam itu aku latihan orkes,kali ini tanpa biduan kita mencoba untuk bermain instrumen sendiri. Sulit rasanya untuk berkoordinasi, karena selama ini aku tidak pernah berlatih tanpa menggunakan vokalis. Akan tetapi hal ini harus kuniati, agar adikku bisa cepat sembuh dan bisa ceria kembali.

"Aldi......mainmu kok gitu si......"Kata keyboardis.

"Ohhh.....maaf om, jujur aku kurang fokus hari ini." Kataku menenangkan.

"Kalian semua harus main yang bagus ya......Jangan sampai mengecewakan !,kalau misalkan orkes ini bubar, kalian akan kehilangan pekerjaan." Perintah manajer OM SINDHANGLAUT.

"Ya.....Jangan sampai pak,kalau orkes ini bubar. Saya mau cari makan dimana ?" Kata sang gitaris memelas.

Semua pun menyanggupi perkataan sang gitaris tadi, rupanya ada benarnya. Hanya aku saja yang tampak murung di pojokan studio, aku memikirkan nasib adikku yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Kemudian salah satu personil yaitu Bang Madun yang seorang pesuling yang juga merangkap sebagai back vocal serta personil paling senior di OM SINDHANGLAUT datang menghampiriku,dia menanyaiku mengapa aku sering murung dan mainnya kurang bagus akhir akhir ini. Mungkin dia bisa kujadikan tempat curhat ataupun mungkin dia bisa memberikanku solusi atas permasalahanku.......

"Hei Aldi.......Ngopo to kowe cah bagus ? Tekan mau kok kowe murung wae toh. { Hei Aldi......Kenapa si kamu ? dari tadi kok kamu urung terus } Kata Bang Madun menyapa.

"Dados ngoten,Adhi kula sakniki gerah leukimia. Kula mboten angsal arta damel pengobatan adik kula,apalagi sakniiki OM SINDHANGLAUT diambang krisis { Jadi begini,adik saya sekarang sakit Leukimia. Saya tidak punya uang untuk pengobatan adik saya,Apalagi sekarang OM SINDHANG LAUT diambang krisis.....}" Keluhku.

"Oalah......dadi ngene le,sampeyan kudu sabar. Menawi iki cobaan saking gusti,Mugi adikmu ndang waras yo le......Sampeyan kudu sregep latihan, wedine menawa sampeyan mainne kurang apik,sampeyan bakal diberhentikan kalih manajer { Oalah.....Jadi begini le,kamu harus sabar. Mungkin ini adalah cobaan tuhan,semoga adikmu diberi kesembuhan.........Kamu juga harus latihan dengan rajin,takutnya kalau mainmu kurang bagus,manajer bakal memberhentikanmu }" Terang Bang Madun.

"Nggih matur nuwun pak.......{ Iya terima kasih pak }"Ucapku sopan.

"Sami sami le.....{Sama sama le }" Kata Bang Madun meninggalkanku.

Sejak saat itu aku mulai bersemangat untuk menuntut ilmu sambil bekerja, pagiku sekolah, sore sampai malam aku bekerja. Namun,rupanya hal itu tak berjalan efektif. Waktu belajar dan waktu tidurku menjadi kurang efektif, hal ini berakibat pada turunnya nilaiku. Nenek pun dipanggil ke sekolah untuk menindaklanjuti perbuatanku. Aku bisa merasakan nenek waktu itu benar benar kecewa kepadaku, akhirnya aku menjelaskan semua kepada nenek. Bahwa orkes yang kumasuki hampir bangkrut, akhirnya kuputuskan untuk mencari penghasilan tambahan dengan bekerja sebagai kuli panggul di pasar untuk membantu biaya berobat adik. Namun anehnya nenek tidak marah, nenek paham kondisiku saat ini sekarang sedang susah. Nenek menyarankanku untuk tidak bekerja dan tetap fokus dalam sekolah. Karena sekolah nantinya akan membawaku ke pekerjaan yang lebih baik,untuk masalah finansial dan pengobatan adik biar nenek yang urus.




Namun aku tidak akan tinggal diam, nenek juga sudah tak sekuat dulu untuk bekerja. Aku mengatakan bahwa telah terkumpul uang senilai Rp 700.000 hasilku menjadi kuli panggul selama ini,lumayanlah untuk biaya satu kali kemoterapi. Aku meminta izin untuk mengambil uang itu di rumah, sesampainya di rumah, aku mengambil uang tabunganku yang selama ini kusimpan dalam lemari. Aku pun berangkat menuju rumah sakit untuk kuserahkan pada nenek,di tengah perjalanan, alangkah terkejutnya aku dihadang oleh sekumpulan preman. Preman itu hendak memalakku, aku mengatakan bahwa aku tidak mempunyai uang. Tak kusangka, salah satu dari mereka menggeledahi pakaianku dan menemukan sejumlah uang yang akan kupakai untuk biaya berobat adikku. Aku berusaha memohon agar jangan merampas uang itu, akan tetapi mereka merampas uang itu dan akhirnya pergi meninggalkanku.

Sedih rasanya.......Hasil yang selama ini aku perjuangkan, lenyap begitu saja di tangan preman. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat berikutnya, tentunya nenek akan semakin kecewa padaku. Perlahan aku berjalan menuju rumah sakit dengan wajah yang lesu,rasa kesal dan rasa payah terus menghantuiku selama di perjalanan. Tidak terpikirkan mengapa aku tidak melawan ataupun berteriak meminta tolong,semua terjadi begitu saja.


Sumber gambar

https://pixabay.com/id/photos/gitar-gitaris-musik-bermain-gitar-756326/

https://pixabay.com/id/photos/mic-mikropon-sound-check-menyanyi-1132528/

Post a Comment

0 Comments

close
Banner iklan disini