Disclaimer : Terima kasih bagi anda yang sudah mempercayakan kepada kami,terus ikuti akun blog kami sehingga anda semua dapat merasakan pengalaman yang lebih membaca sebuah cerita. Cerita ini tidak ada hubungan apapun dengan cerita sebelumnya.
SEMBOYAN 35 PART 1
PUOOONG.........Klakson lokomotif CC 206 menggema di seluruh penjuru stasiun, itu artinya semboyan 35 atau klakson kereta api yang biasanya kereta tersebut bakal pergi meninggalkan stasiun ini. Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB, itu artinya sebentar lagi aku akan tutup dinas. Dan memang kereta yang barusan kuberangkatkan adalah kereta yang terakhir, Akhirnya aku dapat beristirahat setelah seharian penuh menjaga jalur kereta api. Dengan segera aku memindahkan sinyal masuk dan keluar menjadi posisi tidak aman,agar kereta yang lewat tidak sembarangan masuk ke emplasemen stasiun selama pergantian shift pekerja . Aku meninggalkan ruang PPKA dan menuju penyelia, disana sudah menunggu kawanku yang bekerja shift malam. Kami menandatangani surat dan kuserahkan tugasku,kemudian aku berjalan keluar stasiun untuk pulang. Seperti itulah kehidupanku sehari hari.
 |
| Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/ kereta-api-sistem-transportasi-3169964/ |
Namaku Doni, aku bekerja sebagai PPKA { Pengatur perjalanan kereta api } Stasiun Cipeundeuy. Stasiun ini terletak di jalur selatan Pulau jawa, meskipun demikian, lintas ini juga tak kalah ramai dengan lintas utara pulau jawa. Stasiun ini tergolong unik karena menjadi stasiun tertinggi di Indonesia yang diapit oleh beberapa perbukitan. Beberapa orang awam pasti sulit membedakan antara Kepala stasiun dengan PPKA,atau bahkan tidak tahu sama sekali apa itu PPKA. Kepala stasiun adalah orang yang bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas di stasiun,baik itu lalu lalang kereta api, kecelakaan, Inventaris, dan sebagainya.
Sementara PPKA adalah orang yang mengatur perjalanan kereta api, orang yang mengatur seluruh wesel dan sinyal stasiun serta mengizinkan boleh tidaknya kereta itu berangkat. Pekerjaan ini memilikki resiko yang cukup besar, sebab, nyawa ribuan orang penumpang ada ditanganku. Kalau misalkan aku lengah sedikit, maka dipastikan akan terjadi kecelakaan. Itu sebabnya PT KAI selalu merekrut orang yang terbaik, cekatan, dan ahli dalam tugas ini. Biasanya PPKA disandingkan tugasnya dengan PAP { Pengawas peron } Yang hanya ditemui di stasiun besar saja, apabila wesel dan sinyal terlalu banyak dilayani, maka tugas sepenuhnya dihandle oleh petugas rumah sinyal. Beberapa saat kemudian,telponku berbunyi yang sontak mengagetkanku.
"Halo......ada apa ?" Tanyaku sopan.
"Hei doni.....gimana sih kamu, katanya tadi sore mau ngajak main voli" Tanya orang dalam telpon itu.
Aku pun terkejut mendengar hal itu, setelah kulihat siapa orang yang menelponku itu barulah aku tersadar. Aku lupa bahwa sekarang ada janji dengan teman temanku untuk bermain voli.
"Astagfirullah........Maaf Hendi, aku lupa lagi soalnya banyak yang harus kukerjakan" Pintaku maaf.
"Yaaah.....kamu bagaimana sih, kemarin sudah janji hari ini,ya udah deh" Kata Hendi payah.
Aku pun kembali mengucapkan maaf kepadanya, semenjak aku menjadi PPKA, aku sering tidak memilikki waktu bersama teman ataupun keluargaku. Kalaupun aku dihubungi lewat telpon ketika berdinas mungkin tidak akan bisa, karena handphone selalu dititipkan pada penyelia ketika mengawali dinasan, baik untuk PPKA, masinis, asisten masinis, dan sebagainya. Aku juga tidak akan meninggalkan pekerjaan ini, sebab kalau tidak ada pekerjaan ini mau jadi apa aku. Akibatnya aku sering mengecewakan teman temanku karena tidak dapat berkumpul, terlebih kepada Vina. Dia adalah kekasihku saat ini, kami sudah menjalani hubungan kurang lebih selama 7 bulan. Terkadang,Vina juga marah ketika aku mengingkari janjinya dengan alasan tugas.
 |
| Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/ kereta-api-matahari-terbenam-trek-821500/ |
Aku sampai di rumah, kurebahkan diriku di dinding kamar. Kucoba untuk melepas penat dan masalahku hari ini, tak disangka emak datang ke kamarku sambil membawakan teh panas. Memang pas waktunya, di kala kondisi seperti ini, emaklah yang paling mengerti akan keadaanku. Sehingga aku sering curhat ataupun sekedar basa basi untuk menyelesaikan masalah, kali ini emaklah yang memulai pembicaraan.
"Kumaha padamelan anjeun ayeuna { Gimana pekerjaanmu hari ini } ?" Tanya emak sambil memijat mijat kakiku.
"sae mak......tapi doni kuciwa ayeuna { baik mak, tapi sekarang doni kecewa }" Kataku melas.
"Kuciwa naon { Kecewa kenapa } ?" Tanya emak lagi.
"Doni teu tiasa pendak sareng rerencangan kusahab Doni seuneur damel { Doni tidak bisa berkumpul dengan teman teman karena pekerjaan doni banyak }" Jelasku.
Emak pun menghela nafas, disitu aku diterangkan. Bahwa suatu pekerjaan memilikki resiko tersendiri, mungkin hanya untuk sementara ini aku tidak dapat berkumpul dengan mereka, akan tetapi suatu saat pasti aku dapat berkumpul dan menemui teman temanku. Mendengar kata kata emak, aku mulai semangat lagi. Entah mengapa setiap kali emak memberikan pesan selalu memicu semangat, kali ini aku optimis, aku dapat membagi waktu antara pekerjaan, teman, dan keluarga. Terutama juga pada seseorang, seseorang yang juga tak kalah penting dalam hidupku, dia adalah Vina...............
bersambung ke part 2.
0 Comments